Selasa, 29 Maret 2011

Israel: Hamas Gali Terowongan Seperti yang Digunakan Menyandera Shalit

Posted by Wahyu Al-Adzka 03.39, under | No comments

Sebagai upaya untuk semakin memprovokasi dan menghasut opini publik, kalangan militer Israel mengklaim bahwa gerakan Hamas kini sedang menggali terowongan di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan "Israel". Ini sebagai bentuk kekhawatiran yang terus bertambah di kalangan militer "Israel" dari kemungkinan terjadinya konfrontasi dengan Hamas, terutama karena meningkatkan upaya menggali terowongan di bawah perbatasan, yang mungkin dapat digunakan menyusup ke "Israel" untuk melakukan serangan di sana.
Dalam beberapa tahun terakhir jumlah terowongan di bawah perbatasan meningkat.Israel mengklaim gerakan Hamas telah mengeluarkan perintah untuk menggali lebih banyak lagi terowongan di sepanjang perbatasan dengan "Israel". Untuk diketahui bahwa para militan Palestina yang menyandera tentara "Israel" dari sebuah pos militer pada bulan Juni 2006, mereka menyeberang ke sana dengan menggunakan terowongan bawah tanah yang disiapkan untuk tujuan ini.
Menghindari Penyadapan

Kalangan militer Israel menyebutkan bahwa kelompok-kelompok Palestina di Gaza saat ini telah memiliki roket berbahaya yang bisa mencapai kota Tel Aviv. Kelompok-kelompok Palestina ini diklaim Israel juga sedang melakukan pengembangan sistem komunikasi khusus bagi mereka, untuk menjadi jaringan independen seperti yang dimiliki oleh Hizbullah di Libanon, dalam upaya untuk menghindari penyadapan terhadap mereka dan agar bisa bergantung pada diri sendiri dalam bidang ini, bahkan lebih besar lagi. Israel mengklaim bahwa Hamas bergantung pada perangkat buatanIran yang berhasil diselundupkan ke Gaza melalui terowongan untuk membangun jaringan komunikasi baru khusus untuk mereka sendiri. 
Selain itu, mengutip dari informasi yang disampaikan para komandan militer, kalangan militer Israel menegaskan bahwa faksi-faksi bersenjata Palestina di Gaza berhasil membuat beberapa kemajuan dalam kemampuan militer mereka sejak agresi Israel ke Jalur Gaza dua tahun lalu. Salah satu perbaikan yang paling penting ini terjadi pada kemampuan rudal balistik. Faksi-faksi bersenjata Palestina di Jalur Gaza memiliki rudal jarak jauh seperti rudal "Fajr-5" buatan Iran, yang diselundupkan ke Jalur Gaza, dan kemungkinan bisa menjangkau Tel Aviv.
Kalangan Israel juga menyakini bahwa gerakan Hamas dan Jihad Islam memperoleh sistem rudal anti kendaraan lapis baja, seperti "Cornet", "Vaguc" dan "Sagger", yang salah satu dari senjata tersebut berhasil ditemakan ke patroli tentara "Israel".
Lampu Merah
Meski demikian, forum-forum keamanan "Israel" megetahui bahwa salah satu masalah utama yang dihadapi oleh Hamas perang terakhir ke Gaza, adalah ketidakmampuan mereka untuk mengontrol pasukannya atau mendistribusikan perintah yang dikeluarkan untuk mereka, setelah pasukan militer Israel menemukan dalam jumlah besar senjata di seluruh Jalur Gaza, namun para pejuang dalam banyak kasus menyembunyikannya!
Dalam konteks terkait, militer Israel mulai menjalankan sistem radar baru yang mampu menyampaikan sirene peringatan dan lampu merah saat roket al Qassam ditembakkan oleh Hamas ke selatan "Israel" dari Jalur Gaza. Komandan militerIsrael wilayah selatan, Tal Russo mengatakan bahwa radar baru ini memiliki keistimewaan dengan kemampuannya menyampaikan sirine eringatan sebelum jatuhnya roket antara 10-15 detik. Dan itu merupakan kesempatan yang cukup untuk bersembunyi di lokasi yang lebih terlindungi, sehingga bisa menghindari kerugian manusia yang disebabkan oleh peluncuran roket yang membuat ketakutan para pemukim pendatang Zionis di wilayah Selatan "Israel". 
Sementara itu, Deputi Menteri Luar Negeri "Israel" Danny Ayalon, mengancam akan menghbisi para pemimpin Hamas. Dia mengatakan, “Jika gerakan Hamas memutuskan untuk meningkatkan ketegangan situasi, kami akan menghentikannya. Kami memiliki beberapa tingkatan untuk bergerak sebelum mengirim pasukan darat ke Jalur Gaza, termasuk ancaman langsung terhadap para pemimpin Hamas, di saat situasi sangat tegang di perbatasan antara "Israel" dan Jalur Gaza.
Sikap Israel ini muncul di tengah kekecewaan yang meluas, terutama dari perdana menteri dan menteri luar negeri setelah Dewan Keamanan PBB mengabaikan keluhan "Israel" yang memprotes terhadap tindakan Hamas yang diklaim telah menembakkan puluhan roket dari Jalur Gaza ke Israel. Israel menilai kecaman terhadap serangan Hamas ini hanya samara-samar dan nyaris tidak terdengar, karena disibukkan oleh masalah internasional lainnya seperti yang terjadi di Libya.
Duta Besar "Israel" untuk PBB, Ron Brosaor, mengatakan bahwa "Israel" sudah menyampaikan tiga keluhan. Yang pertama berkaitan dengan peristiwa di Rasulullah Zionis "Itamar" yang menewaskan 5 pemukim Israel, kedua khusus tentang penguasaan atas kapal "Victoria", dan yang terakhir terkait dengan peluncuran rudal dari Gaza ke Israel. Channel II Israel, 25/03/2011 (asw) 

0 komentar:

Posting Komentar